Senin, 05 Desember 2011

Abraham samad VS Antasari Ashar

       Abraham Samad
      Satu lagi warga sulsel yang mengukir sejarah lewat jalur politik yaitu terpilihnya Abraham Samad sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi 2011-2015 adalah hasil tarik-menarik kepentingan politik di Dewan Perwakilan Rakyat. Tarik-menarik kepentingan politik kentara ketika Yunus Husein–yang disebut-sebut dijagokan pihak Istana–tidak terpilih sebagai Pemimpin KPK serta tak terpilihnya Ketua KPK Busyro Muqoddas.
"Abraham Samad terpilih karena kompromi politik itu," kata Ketua BP Setara Institute Hendardi di Jakarta, Senin.
Samad bersama Bambang Widjojanto mendapat dukungan penuh, yakni 55 suara anggota Komisi III DPR. Namun, menurut Hendardi, Samad dihadapkan pada tuntutan yang tidak ringan. Paling tidak ada empat pekerjaan rumah yang harus dia selesaikan.
Pertama, bagaimana KPK menuntaskan kasus Bank Century. Kedua, bagaimana KPK mengungkap tuntas nama-nama yang telah disebut Nazaruddin. Ketiga, bagaimana KPK bisa menangkap Nunun Nurbaeti. Keempat, mengungkap dugaan korupsi yang diduga dilakukan anggota Badan Anggaran DPR.
Secara internal, Samad harus bisa membangun komunikasi dengan penegak hukum lain untuk sama-sama membangun komitmen yang sama untuk memberantas korupsi. Dan yang tak kalah pentingnya, kata Hendardi, bagaimana Samad mampu melahirkan penyidik independen yang bukan berasal dari Polri. 
 
Satu yang perlu digaris bawahi bahwa orang sekuat Antasari Ashar yang telah mengenal tabiat Praktisi Hukum dan aparat negara ini,yang mengetahui trek record para "Monyet putih" di berbagai instansi Hukum dan pemerintahan dari Thn 1981 s/d 2009 (Ket.KPK) Lihat Profil Antasari Ashar dibawah, yang memiliki mental dan kegigihan yg luar biasa Toh jatuh terjerembab melalui skenario politik yg begitu apik dan terorganisasi.

Saya hanya bisa berharap sebagai Mahasiswa Univ.Sawerigading Bapak Abraham samad harus mendapat banyak dukungan terutama orang2 Sul-sel yang berada dipemerintahan/Mahasiswa se Makassar kalau perlu se Indonesia agar terus dipantau atas Tangan-tangan Jahil para Birokrat yg masih senang "bermain" di negara ini......
Hati-hati ki' Pak....
Lukmanul Hakim
Mahasiswa Univ.Sawerigading


Dikenal antikorupsi, Samad menjadi penggagas Anti Corruption Committee di Sulawesi Selatan. Ia juga pernah menerima perlakuan buruk akibat membongkar kasus korupsi dengan walikota Makassar sebagai tersangkanya. Akibatnya, rumah dan usaha istrinya pun dirusak orang.
Pria S-3 ini mengaku dekat dengan kelompok Islam garis keras seperti Komite Perjuangan Penegakan Syariat Islam Sulawesi Selatan, Hisbut Tahrir Indonesia, Laskar Jundullah, dan Abu Bakar Ba’asyir. Namun ia membantah saat diduga terlibat afiliasi dengan partai politik.
Sebelum terpilih, ia berani mengucapkan kata “gantung” dan “libas” saat uji kelayakan dan kepatutan calon Ketua KPK. Samad hingga kini masih aktif sebagai advokat dan termasuk advokat berlatarbelakang LSM. Ia pun menjabat sebagai Koordinator ACC (Anti Corruption Committee).
Biodata Abraham Samad:
- Nama Lengkap: DR. Abraham Samad S.H
- Tempat & tgl lahir: Makassar, 27/11/1966
- Profesi: Ketua KPK (dilantik 17 Desember 2011), Koordinator Anti Corruption Committee Sulsel, Advokat
- Pendidikan: S-1, S-2, S-3 Hukum Universitas Hasanuddin, Makassar. Meraih gelar doktor pada 2010
- Istri: Indriana Kartika

Abraham-Samad-Ketua-KPK-2011

Lantang dan berani, Abraham Samad terpilih menjadi Ketua KPK 2011
Janji Abraham untuk Indonesia:
- Menuntaskan kasus Bank Century.
- Pemberantasan korupsi yang berfokus di bidang pertambangan dan pajak.
- Jika kerjanya tak maksimal dalam rentang waktu setahun, ia siap mundur.
- Siap di-Antasari-kan
Yang unik dari seorang Abraham Samad, ialah kisah sebelum ia terpilih menjadi Ketua KPK. Abraham membeli sebuah mobil Toyota Fortuner baru berwarna putih yang tercatat dibelinya pada Agustu 2011 kemarin.
Ia sengaja membelinya agar jika kelak terpilih menjadi Ketua KPK, dirinya tak dikait-kaitkan soal mobil barunya tersebut.
Menurut istrinya, Samad adalah tipe orang yang sangat sederhana. Bahkan dulu ia dan suami harus berpindah-pindah menghuni rumah kontrakan sebelum menempati rumah warisan dari orang tuanya yang seorang Bupati Mamuju tahun 1989-1994.

(Sumber Fajar Makassar)

Antasari Azhar
 
Lahir di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, 18 Maret 1953; umur 56 tahun) saat ini ia dikenal sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak tahun 2007.
Antasari Azhar adalah anak ke-4 dari 15 bersaudara, anak dari pasangan H. Azhar Hamid, S.H. dan Hj. Asnani (alm.). Ayah dari Antasari Azhar pernah menjabat sebagai kepala kantor pajak di Bangka Belitung.

Antasari diberhentikan sementara dari jabatannya sebagai ketua KPK oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 4 Mei 2009, terkait statusnya sebagai tersangka otak pembunuhan dalam kasus pembunuhan pimpinan PT Putra Rajawali
Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen.

Pendidikan
Sekolah

* SD di Belitung, 1965
* SMP di Jakarta, 1968

* SMA di Jakarta, 1971
* Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya, 1981

Kursus

* Commercial Law di New South Wales University Sydney
* Investigation for environment law, EPA, Melbourne

Karir

* BPHN Departemen Kehakiman (1981-1985)
* Jaksa Fungsional di kejaksaan negeri jakarta pusat (1985-1989)
* Jaksa Fungsional di kejaksaan negeri tanjung pinang (1989-1992)
* Kasi Penyidikan Korupsi kejaksaan tinggi Lampung (1992-1994)
* Kasi Pidana Khusus kejaksaan negeri jakarta barat (1994-1996)
* Kepala Kejaksaan Negeri Baturaja (1997-1999)
* Kasubdit upaya hukum pidana khusus Kejaksaan Agung(1999)
* Kasubdit Penyidikan Pidana khusus Kejaksaan Agung(1999-2000)
* Kepala bidang hubungan media massa Kejaksaan Agung (2000)
* Kepala kejaksaan negeri Jakarta Selatan (2000-2007)
* Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (2007-2009) (temporer)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar