Rabu, 20 April 2011

Kejatuhan Orang yang Berilmu




(Imam Ibnu Al-Jauziy dalam kitab Shaidul Khathir)

Saya melihat banyak manusia yang menghabiskan masa mudanya untuk menuntut ilmu, bersabar menghadapi segala macam penyakit, meninggalkan segala hal yang melalaikan, membenci kebodohan dan kejelekannya, demi menuntut ilmu dan keutamaan-keutamaannya. Tatkala ia memperoleh semua itu, terangkatlah ia menuju posisi yang lebih tinggi dari orang-orang yang berpunya. Akan tetapi, sayangnya, karena ia tidak mengetahui banyak tentang dunia, maka hidupnya terasa sempit dan sedikit semangatnya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Berkelanalah ia keliling kota untuk meminta-minta dari tangan orang-orang yang tercela akhlaknya dan menunduk-nunduk kepada orang-orang yang berakhlak rendah.

Saya mengatakan kepada sebagian dari mereka, "Celakalah engkau! Di mana rasa bencimu terhadap kebodohan? Di mana letak ilmu yang pernah Anda cari sepanjang siang dan malam? Tatkala engkau mencapai ilmu dan bisa mempergunakannya, engkau malah kembali ke derajat yang paling rendah! Tidakkah masih tersisa dalam dadamu kebencian terhadap kebodohan sehingga engkau tidak termasuk golongan orang-orang yang hina? Tidakkah masih tersisa padamu sedikit ilmu sehingga engkau terhindar dari gelombang nafsu? Apakah engkau tak mendapatkan dengan ilmumu suatu hal yang menarik jiwamu untuk berlaga melawan kejahatan-kejahatan? Atau mungkin inilah yang terlihat bahwa bangun malammu dan kerja kerasmu di siang hari dahulu memang engkau tujukan untuk menggapai dunia."

Ketahuilah, mencari nafkah yang dapat membuat Anda tak bergantung pada orang-orang bodoh dan bermoral rendah jauh lebih baik daripada menambah ilmu namun menjadikan Anda dikuasai oleh mereka.

Andaikan Anda tahu bahwa merunduk-runduk di hadapan mereka sangat mengurangi makna agama Anda, pastilah Anda takkan melakukan apa yang Anda inginkan dan Anda anggap sebagai tambahan ilmu itu. Perilaku yang demikian sama dengan menjual jiwa Anda di hadapan mereka setelah begitu lama Anda menjaga kehormatan diri Anda. Anda sebenarnya sama sekali tak cocok untuk menoleh kepada mereka.

Andaikata Anda mencari nafkah, maka akan tercukupilah hajat-hajat Anda dan tidak perlu menadahkan tangan untuk meminta-minta. Anda tentu tahu dosa apa yang akan diterima jika Anda telah berkecukupan. Lebih dari itu, Anda akan menjadi seorang yang wara' terhadap apa yang Anda terima. Anda kemudian harus tahu bahwa yang Anda dapatkan akan sirna dan yang tersisa adalah apa yang pernah Anda berikan kepada orang lain. Alangkah celakanya jika Anda mengetahui suatu ilmu, namun Anda kemudian melakukan hal yang sebaliknya. Barangsiapa yang berbuat baik di masa lalu, akan beroleh kebaikan pada sisa masa hidupnya.